KEAMANAN INFORMASI DAN PENETRASI INTERNET
1.Keamanan Jaringan.
Keamanan jaringan terdiri dari kebijakan dan praktik yang diterapkan untuk mencegah dan memantau akses yang tidak sah, penyalahgunaan, modifikasi, atau penolakan jaringan komputer dan sumber daya yang dapat diakses jaringan.
2.Ancaman Keamanan Jaringan
a. Ancaman fisik
Jenis ancaman ini masih banyak disepelekan oleh pengguna lantaran mereka berpikir bahwa serangan hanya terjadi pada software. Padahal, ancaman terhadap keamanan jaringan juga muncul pada hardware atau perangkat fisik.
>>Contoh:kerusakan pada software berupa data, file, aplikasi akibat ulah pihak tidak bertanggung jawab.
b. Virus
Virus adalah program yang dirancang untuk menduplikasi dirinya agar bisa menyusup ke program komputer lain. Virus bisa berasal dari website atau spam e-mail. Virus bekerja untuk merusak data dalam komputer sehingga tidak bisa diakses oleh pengguna.
c.Worm
Sama seperti virus, worm juga bisa berduplikasi sehingga bisa menyebar ke seluruh jaringan internet. Aktivitas duplikasi worm bersifat otomatis dan tidak melibatkan penggunanya. Perbedaannya dengan virus adalah worm tidak menyerang aplikasi lain di komputer.
d. Trojan horse
Trojan horse merupakan malware atau program berbahaya yang mampu berkamuflase sehingga terlihat normal dan bekerja sesuai keinginan kita. Sumber trojan biasanya berasal dari software yang di-install dalam perangkat. Itulah alasan pentingnya meninjau aplikasi yang ada dalam komputer.
e. Eavesdropping
Pada dasarnya, komunikasi antar jaringan memang tidak aman dan rawan dari penyadapan (eavesdropping). Ancaman ini dilakukan oleh pelaku penipuan agar mereka bisa memata-matai alur komunikasi atau transmisi data pada jaringan komputer. Contoh eavesdropping adalah penanaman penyadap suara pada jaringan komputer.
f. Logic bomb
Ancaman ini muncul dalam bentuk potongan kode yang disusupkan ke dalam software secara sengaja. Logic bomb dirancang atau ditulis oleh orang dalam yang sudah mengetahui seluk-beluk jaringan komputer perusahaan. Karena isinya familier, logic bomb bekerja secara normal padahal mengandung fungsi yang mencurigakan.
g. Spoofing
Teknik ancaman ini dikerjakan oleh pelaku dengan cara memalsukan pengguna agar bisa dipercata oleh sebuah jaringan. Spoofing dilakukan berkat bantuan beberapa tools, di antaranya URL spoofing yang bekerja dengan cara menampilkan URL palsu dan menyalahgunakan DNS Cache.
h. Denial of service
Ancaman ini menargetkan server website sehingga situs web tidak bisa diakses untuk sementara waktu. Pelaku Denial-of-Service melumpuhkan sistem server dengan cara mengirim traffic sebanyak-banyaknya sampai server tidak mampu menampung request lagi. Ketika server-nya tumbang, pelaku langsung melancarkan aksi pembobolan dan mencuri data di dalamnya.
i. Pishing
Metode ini dilancarkan dengan cara memancing korban agar memberikan informasi atau data pribadinya. Pelaku menyaru sebagai pihak tepercaya agar bisa mencuri akun pengguna dan menyalahgunakannya.
j. Main in the middle
Terakhir, man-in-the-middle melibatkan seorang penyerang yang bekerja menghalangi komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Istilah lainnya, pembicaraan antara kedua belah pihak tersebut harus melalui penyerang tersebut. Kesempatan tersebut menjadi celah bagi penyerang untuk menyadap dan memalsukan komunikasi yang sedang berlangsung.
3.Tanggapan tentng bjorka
Komentar
Posting Komentar